Buku Bakti Abah


After soft launching Desember lalu, alhamdulillah proses cetak lengkap sudah. Terima kasih LKiS group (Pustaka Pesantren) Jogja. Buku BAKTI ABAH kini bisa dibaca di tangan anda. Semoga bermanfaat...????

...Pergulatan batinnya di puncak kegusaran. Ia merasa sangat kotor telah banyak melibas orang. "Saat itulah saya bertemu dengan kyai di Pandeglang itu" ujar Rohadi yang di wilayah kekuasaannya dulu dikenal dengan julukan: 'Si Mata Merah'. (hal. 218)

...Usai magrib, teman-temanku biasa membawa obor mengaji ke rumah guru. Aku tidak. Nenekku sendiri di rumah yang mengajari. Usai mengaji, bila sedang cuaca terang, biasanya kami keluar sebentar bermain di halaman mencari jamur glow in the dark atau "supa caang". Ia biasa tumbuh di pohon yang ditebang. Saat purnama, aku sering memandang bulan. Membayangkan cerita Nini Anteh jadi betulan. Seorang nenek baik yang menanam pohon rambat hingga tinggi menembus awan. Ia terlihat duduk di sana dengan kucingnya, tanpa kawan. (hal. 24)

...Jadi mengapa Abah berfikir yang paling mendasar dibahas adalah minuman keras? Aku melihatnya ini simbol. Bahwa dalam menjalani kehidupan kita harus waras. Akal sehat bukan hanya syarat menyerap ilmu tetapi juga pijakan dalam pergaulan sosialmu. (hal. 90)

Itulah cuplikan beberapa paragraf. yang menceritakan beberapa lembar kisah perjalanan dan perjuangan K.H. A. Aminudin Ibrahim. LML, sebagai sosok pemimpin pesantren, sebagai bapak, sebagai sahabat dan sebagai manusia biasa. Penulis buku terdiri dari berbagai kalang yang mengenal sosok beliau, dari santri hingga supir taksi, dari ustadz sampai politisi.

Untuk memiliki buku ini silahkan kontak
Nisa Alwis

Comments