Dalam menggambar manual pertama yang harus dikuasai adalah peralataan, mesti kita kenali baik secara fungsi dan cara penggunaanya, arti lebih luasnya memahami karakter media. Mengenal alat-alat menggambar dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, bukan hanya menghasilkan gambar yang bagus tapi secara waktu, teknik, bisa menjadi efektif dan efesian. Eits, jangan GR dulu, maksud gambar bagus dan baik, bukan gambar yang tiba-tiba jadi realis dan mirip foto, itu beda bahasan.
Sebagai ilustrasi kira-kira seperti ini. Suatu waktu kita akan dituntut untuk mempertimbangkan apakah akan menggunakan penghapus, atau malah mengarsir saat memeberi kesan cahaya. Kemudian jika memang harus dihapus, jenis penghapus apa yang sebaiknya dipakai. Kurang tepat menggunakan penghapus atau tidak tau jenis-jenis penghapus, bisa mempersulit pekerjaan bahkan merusak. Contoh lainnya adalah, kita akan belajar memperlakukan pensil, kapan waktu menekan pensil hingga hitam, atau lebih baik mengambil pensil yang memiliki tingkat level kehitaman yang sama tanpa tekanan keras. Contoh pertimbangan seperti ini pasti akan bertemu kapanpun selama menggambar, kecuali sedang tidur atau sedang bercukur.
Maka kita akan membahas dan mengenal alat-alat menggambar manual dan kelengkapannya secara sederhana. Kenapa terbatasi secara sederhana? Yah sederhana saja dulu. Alasan pertama pertama, tidak semua alat yang biasa digunakan para artis lain tersedia di Indonesia. Kedua media ini selalu hadir di lingkungan kita, mudah dan murah harganya. Perlu di garis bawahi, bold, dan miring, dalam proyeksi pengenalan kali ini bertujuan untuk menggamabar menggunakan pensil diatas kertas, masih hitam putih (pensil hitam kertas putih), belum berwarna, itu saja titik. Walau menggunakan pensil hindari meminjam pada adik, atau anak yang sedang sekolah kasian menggangu kelas. Sebaliknya simpan alat ini jauh dari jangkauan anak kecil, pensil yang tajam bisa saja berbahaya.
Berikut alat-alat menggambar yang perlu kita ketahui:
Kertas, pensil grafit dan pensil charcoal, rautan, penghapus, paper stump (alat dussel/blending), fixatif. Apakah semua wajib dibeli? Saya tidak menyarankan semuanya dibeli, tapi bisa saja dengan cara menitip pada bapak atau ibu, saudara untuk membelikannya, atau mungkin jika jalan menghemat boleh patungan dengan adik, teman, dan tetangga. Intinya silahkan pikirkan sendiri cara memilikinya, hal itu tidak perlu dikupas lebih dalam.
Sebagai ilustrasi kira-kira seperti ini. Suatu waktu kita akan dituntut untuk mempertimbangkan apakah akan menggunakan penghapus, atau malah mengarsir saat memeberi kesan cahaya. Kemudian jika memang harus dihapus, jenis penghapus apa yang sebaiknya dipakai. Kurang tepat menggunakan penghapus atau tidak tau jenis-jenis penghapus, bisa mempersulit pekerjaan bahkan merusak. Contoh lainnya adalah, kita akan belajar memperlakukan pensil, kapan waktu menekan pensil hingga hitam, atau lebih baik mengambil pensil yang memiliki tingkat level kehitaman yang sama tanpa tekanan keras. Contoh pertimbangan seperti ini pasti akan bertemu kapanpun selama menggambar, kecuali sedang tidur atau sedang bercukur.
Maka kita akan membahas dan mengenal alat-alat menggambar manual dan kelengkapannya secara sederhana. Kenapa terbatasi secara sederhana? Yah sederhana saja dulu. Alasan pertama pertama, tidak semua alat yang biasa digunakan para artis lain tersedia di Indonesia. Kedua media ini selalu hadir di lingkungan kita, mudah dan murah harganya. Perlu di garis bawahi, bold, dan miring, dalam proyeksi pengenalan kali ini bertujuan untuk menggamabar menggunakan pensil diatas kertas, masih hitam putih (pensil hitam kertas putih), belum berwarna, itu saja titik. Walau menggunakan pensil hindari meminjam pada adik, atau anak yang sedang sekolah kasian menggangu kelas. Sebaliknya simpan alat ini jauh dari jangkauan anak kecil, pensil yang tajam bisa saja berbahaya.
Berikut alat-alat menggambar yang perlu kita ketahui:
Kertas, pensil grafit dan pensil charcoal, rautan, penghapus, paper stump (alat dussel/blending), fixatif. Apakah semua wajib dibeli? Saya tidak menyarankan semuanya dibeli, tapi bisa saja dengan cara menitip pada bapak atau ibu, saudara untuk membelikannya, atau mungkin jika jalan menghemat boleh patungan dengan adik, teman, dan tetangga. Intinya silahkan pikirkan sendiri cara memilikinya, hal itu tidak perlu dikupas lebih dalam.
Comments
Post a Comment